Sabtu, 15 Agustus 2009

PENTINGNYA TEKNIK BERMAIN BAGI ACTOR

TEKNIK BERMAIN (Acting) merupakan unsur penting bagi pemain (Actor). Actor dibedakan menjadi dua yaitu:pemain alam dan pemain bukan alam (buatan). Pemain alam mengetahui itu tanpa ada yang mengajarinya secara teratur dan juga barangkali tanpa membaca buku penuntun. Sedangkan pemain bukan alam mengetahui acting lewat pengajaran oleh seorang guru, atau dengan jalan berguru pada buku penuntun. Kedua jenis pemain ini berbeda, tetapi mereka disarankan untuk mengetahui seluk-beluk teknik bermain (Acting).

Cara mencapai hasil dalam menyampaikan sang seni dan sang ilham kepada orang lain, inilah yang disebut teknik dalam kesenian. Teknik ini ada yang unik dan ada yang umum. Teknik yang unik timbul dari pribadi seorang seniman yang memang unik. Orang lain bisa mempelajari karena mengaguminya, tetapi apabila ia lalu menggunakannya, maka itu berarti ia meniru atau terpengaruh, dan apa yang semula unik, lalu menjadi tidak unik lagi. Teknik yang umum yang sifatnya dasar, bisa dipakai, maka akan memberikan hasil yang umum dan tidak bisa dipakai secara umum. Bila dipakai, maka akan memberikan hasil yang umum dan tidak unik. Namum demikian teknik yang umum ini selalu penting dalam hidup setiap seniman, karena, meskipun sederhana, sangat dasar sifatnya. Teknik yang umum menyebabkan seniman merasa yakin dalam membawakan dirinya dalam keseniannya, selalu dapat menguasai yang ia ajak berkomunikasi, karena ia menguasai alat komunikasinya, atau dengan kata lain membuat ia menjadi fasih. Tapi perlu dicatat, hanyalah dengan teknik yang unik ia bisa memancarkan pribadinya.
Demikian kedudukan teknik dalam kesenian, dan demikian pula kedudukan teknik bermain dalam seni seorang pemain. Dalam kritik-kritik seni sering menempatkan teknik bermain (acting) secara berlebih-lebihan. Penulis hanya menyarankan untuk meletakkan dalam kedudukan yang wajar saja.
Sang seni dan sangilham, tanpa teknik, hanya akan menjadi gairah yang asik tapi tidak komunikatif. Barangkali ia akan sampai sebgai sesuatu yang kacau, atau bertele-tele, atau sama sekali tidak punya daya tarik. Sebaliknya, hampir setiap orang bisa mempelajari dan menghafalkan teknik seni bermain yang sudah disusun dan diajarkan, namun tanpa sang seni dan sang ilham ia tak akan mampu menyajikan seni bermain yang baik, karena ia hanya akan sampai pada efek-efek tanpa keindahan dan gubahan yang unik. Hanya dalam hasil kesenian yang buruk teknik itu nampak berlebihan atau kurang. Dlam hasil kesenian yang baik teknik sudah menyatu di dalam intuisi sang seniman, sehingga, dalam hal ini, teknik ini menjadi sepontanitas yang secara otomatis teratur dan sadar bentuk. Dengan kata lain ia tidak lagi merupakan bagian terperinci, melainkan sudah menjadi unsur yang padu.
Demikianlah kalau ada pemeo yang mengatakan, bahwa teknik itu dipelajari untuk dilupakan, maka pada hakikatnya itu berarti bahwa teknik itu dipelajari dengan penghayatan sehingga akhirnya bisa menjadi semacam naluri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar